Berdasarkan instruksi presiden Republik
Indonesia (Inpres) nomor 6 tahun 2001. Pesatnya kemajuan teknolgi
telekomunikasi, media, dan informatika atau disingkat sebagai teknologi
telematika serta meluasnya perkembangn infrastruktur informasi global telah merubah
pola dan cara kegiatan bisnis dilaksanakan di industrti, perdagangan, dan
pemerintah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Informasi telah
menjadi paradigm global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif
dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahtreraan
bangsa.
Layanan Telematika dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu :
1. Layanan Informasi
Pengertian layanan informasi adalah
penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat
memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.
Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio,
maupun video.
2. Layanan Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat
penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau
hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa
menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil
ditembus.
Peningkatan keamanan jaringan ini dapat
dilakukan terhadap :
a. Rahasia (privacy)
b. Keterpaduan data (data integrity)
c. Keaslian (authenticity)
d. Convert Channel
3. Layanan Context – Aware – Event Base
Context Aware atau istilah lainnya
context-awareness diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994, dengan gagasan
yang menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi
terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu
yang tersimpan di dalam perangkat.
Istilah context-awareness mengacu kepada
kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan
parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta
memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware
menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The acquisition of context
b. The abstraction and understanding of
context
c. Application behaviour based on the
recognized context
Empat kategori aplikasi context-awareness
menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu a. Proximate
selection
Proximate selection adalah sebuah teknik
antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek
(benda atau manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari
user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate selection
ini, yaitu locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
b. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu contoh kasus
sistem context-aware ini adalah bagaimana konteks yang digunakan membawa
perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap komponen
berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu
inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual
objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
c. Contextual
Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari situasi
atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka
kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak.
Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands,
dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan
disimpan ke dalam sebuah directory tertentu.
d. Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered actions
sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada
klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem
context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and
commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus
jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
4. Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah
layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang
yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan
informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan
pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya.
TEKNOLOGI YANG TERKAIT
1. Head Up Displays System
Head-up display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan
yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri
dari sudut pandang atau yang biasa. Asal usul nama berasal dari pengguna bisa
melihat informasi dengan kepala “naik” (terangkat) dan melihat ke depan, bukan
memandang miring ke instrumen yang lebih rendah.
2..Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka
dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik.
Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu
perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT
yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk
tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada
informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara
langsung.
3. Computer
Vision
Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan
dan teknologi dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi
berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan
buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat
dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera,
data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.
4. Browsing
Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing
jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh
sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi
langkah-langkah sebagai berikut :Menjalankan sebuah program aplikasi komputer
lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera
IP.Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name
Server) oleh program aplikasi.Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat
server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera
IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui
alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang
ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data
melalui Internet.
5. Speech
Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis
(automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech
recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah
suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk
menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi
pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi,
oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan
untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang
orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti
dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.
6. Speech
synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan
buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini
disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan
perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal
menjadi pembicaraan.
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://en.wikipedia.org/wiki/Tangible_user_interface
http://www.caralengkap.com/2012/10/definisi-interfaceantar-muka-dan.html
http://febrianilisa-lisablogs.blogspot.com/2012/12/layanan-telematika-teknologi-wireless.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Head-up_display
http://en.wikipedia.org/wiki/Speech_synthesis