Kamis, 10 Januari 2013

Pentingnya Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Pelayanan Kesehatan


1.1 Hakekat dan Manfaat Bahasa Secara Umum

Bahasa dibentuk oleh kaidah atau aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi. Kaidah atau aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Bahasa penting dikusai oleh pengirim maupun penerima pesan agar komunikasi yang terjadi antar keduanya dapat berjalan dengan lancar. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri (Godam,2008). Bahasa terdiri dari dua jenis, yaitu bahasa lisan sebagai bahasa primer, dan bahasa tulisan merupakan bahasa sekunder.

Manfaat Penggunaan Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa (Godam, 2008) :

1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
7. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
8. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh

Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek              

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
2.2 Manfaat Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan

Jenis pelayanan kesehatan yang ada Indonesia sangat beragam mulai dari lingkup yang sederhana sampai yang luas cakupannya. Pelayanan kesehatan diberikan mulai dari lingkup personal, keluarga, dan yang berada di lingkungan masyarakat. Pelayanan kesehatan dalam lingkungan masyarakat dapat meliputi pelayanan kesehatan di puskesmas, kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas dan Rumah Sakit. Komunikasi merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan oleh orang yang memberikan pelayanan kesehatan. Dalam komunikasi faktor yang sangat berpengaruh adalah bahasa. Oleh karena itu dibutuhkan kesamaan jenis bahasa yang digunakan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di Indonesia penggunaan bahasa Indonesia lebih ditekankan penggunaannya dari pada bahasa daerah. Hal ini dilakukan oleh perawat agar klien memahami bahasa yang perawat gunakan. Namun, sebagai seorang perawat harus tetap menghormati bahasa yang digunakan oleh kliennya. Adapun manfaat dari penggunaan Bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan adalah:

a. Mengurangi hambatan dalam berkomunikasi antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan
b. Memberi kemudahan bagi pemberi pelyanan kesehatan khususnya perawat dalam memberikan intervensi kepada kliennya
c. Memudahkan klien dan perawat dalam berkomunikasi
d. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu mudah dimengerti oleh hampir seluruh penduduk Indonesia sehingga penerima pelayanan keperawatan mudah memahami dan menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan
e. Perawat akan lebih mudah dalam menerapkan komunikasi teraupetik kepada klien sebagai penerima pelayanan kesehatan

2.3 Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontak dengan orang lain (Potter,2005). Komunikasi dapat terjadi pada tingkat intrapersonal, interpersonal dan umum. Dalam materi pelatihan Keterampilan dan Manajemen SPMK menyebutkan bahwa Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain

Komunikasi yang terjadi tidak selamanya lancar karena dalam berkomunikasi terkadang mengalami hambatan-hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari pengirim pesan ataupun penerima pesan. Beberapa hambatan dalam komunikasi adalah:

a. Hambatan dari Proses Komunikasi, diantaranya:

Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan ini yang akan sering terjadi jika terdapat perbedaan bahasa yang digunakan oleh pengirim dan penerima pesan. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang mudah dimengerti dan bahasa ndonesia merupakan bahasa yang mudah dimengerti di Negara ini.

Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.

Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima

Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

b. Hambatan Fisik. Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

c. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang- kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

d. Hambatan Psikologis. Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi teraupetik. Komunikasi teraupetik merupakan proses dimana perawat berkomunikasi dengan menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien (Potter,2005). Perbedaaan dalam penggunaan bahasa dalam memberikan pelayanan kesehatan baik yang dilakukan oleh perawat maupun petugas

2.4 Pengaruh Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan

Beragamnya bahasa yang ada di Indonesia dapat menyebabakan banyaknya arti dari setiap kata. Tidak tersampiinya pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat mengindikasikan adanya hambatan dalam komuniksi tersebut. Perbedaan bahasa antara pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini perawat dengan klien dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antar keduanya. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang dapat dimengerti oleh hampir seluruh warga Indonesia dan dapat digunakan dimana saja perawat dan klien itu berada, bahasa tersebut adalah Bahasa Indonesia karena bahasa ini merupakan bahasa pemersatu semua penduduk yang ada di Indonesia.

Komunikasi yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika berhubungan dengan klien, terutama jika perbedaan bahasa menciptakan rintangan kultural antara perawat dan klien. Perbedaan bahasa yang terjadi antar aperawat dan klien harus dijembatani oleh orang ketiga agar pesan yang disampaikan oleh perawat dapat diterima klien tanpa adanya kesalahpahaman arti. Jika terjadi kesalahpahaman maka komunikasi yang terjadi antara keduanya dapat dikatakan tidak lancar. Ketidakberhasilan untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien tidak hanya menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan tindakan tetapi juga dapat mengarah pada hasil yang tragis. Oleh karena itu kesamaan bahasa dalam hal ini sangat diperlukan. Bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar tehadap pelayanan kesehatan. Hampir seluruh penduduk di Indonesia mengeti dan memahami arti dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Oleh karena itu dalam memberikan pelayanan kesehatan seorang perawat harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman. Beberapa pengaruh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam berkomunikasi dalam pelayanan kesehatan adalah:

a. Memberikan kemudahan bagi penerima pelayanan kesehatan untuk memahami maksud dari pemberi pelayanan kesehatan
b. Bahasa Indonesia mudah digunakan oleh penduduk Indonesia sehingga perawat dapat menerapkan komunikasi teraupetik dalam memberikan pelayanan kesehatan
c. Bahasa Indonesia dapat mengurangi hambatan yang ada. Dalam hal ini adalah hambatan dalam proses komunikasi dan hambatan smantik
d. Penggunaan bahasa Indonesia dapat memberikan kemudahan dalam berkomunikasi sehingga perawat dapat memberikan asuhan yang tepat dan klien juga dapat mengikuti perintah yang diberikan. Apabila komunikasi yang terjadi baik maka seorang perawat tidak akan menemukan hambatan dalam memberikan intervensi keperawatan
e. Bahasa Indonesia dapat digunakan dimana saja diwilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan pemberian pelayanan kesehatan dapat diberikan disemua lingkup bermasyarakat, baik itu di puskesmas, rumah sakit maupun di komunitas yang ada di masyarakat
f. Memudahkan terjadinya umpan balik antara penerima dan pemberi pelayanan kesehatan

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by endang dafa | Blogger by kuskusshop - Dafa Themes | Online Project kuskusshop
Feed facebook twitter bookmark G+ textgeneratorfb